Tidak semua orang suka di nasihati atau mendapat teguran. Sakit Hati, itulah yang di rasakan ketika kita di koreksi oleh sanak keluarga atau kerabat dekat, ntah itu di sampaikan secara lembut ataupun kasar.
Tetapi, pada dasarnya nasihat itu bersifat membangun. Tidak mungkin seseorang menasihati anda jika anda tidak melakukan hal yang di anggap salah, kecuali adanya unsur kesalahpahaman.
Simak ilustrasi berikut !
Suatu hari, ada seorang pengurus sidang jemaat dengan tidak sengaja melihat seorang saudari yang tidak lain adalah umatnya. Saudari itu sedang berjalan dengan mengenakan baju yang kurang sopan. Pengurus sidang itupun berniat untuk menegur saudari itu saat selesai ibadah minggu nanti.
Saat saudari itu di tegur, saudari itupun berterima kasih kepada pengurus sidang itu karena telah menasihati nya.
Keesokan hari nya hal itu terulang lagi, untuk kedua kali nya pengurus sidang itu menasihati nya. Saudari itupun mengucapkan terima kasih banyak atas nasihat nya yang ditujukan kepadanya.
Beberapa hari setelah kejadian itu, pengurus itu tidak sengaja melihat ada dua wanita sedang berjalan bersama, yang satunya berbaju rapi dan yang satunya lagi berbaju kurang sopan. Akhirnya pengurus sidang itu sadar, bahwa mereka berdua kembar.
Pada pertemuan sidang berikutnya, pengurus sidang itu cepat-cepat menghampiri saudari itu dan meminta maaf atas kesalahpahaman nya itu.
Dari ilustrasi diatas, kita bisa menarik sebuah pelajaran untuk diri kita. Dengan kerendahan hati, saudari itu menerima setiap nasihat dari pengurus sidang itu, walaupun sebenarnya saudari itu tidak pernah melakukan hal yang dikoreksi oleh pengurus sidang tersebut.
Tanpa kerendahan hati, seseorang akan sulit untuk menerima sebuah nasihat. Bukan orang yang menegur yang kita simak, melainkan apa isi nasihat yang disampaikan oleh penegur itu sendiri.
Nasihat tidak memandang umur, orang yang lebih muda dapat memberikan nasihat ke yang lebih tua, begitu sebaliknya.
Maka dari itu, kerendahan hati dan pandangan yang positif terhadap nasihat itu lah yang harus kita tanamkan kedalam diri masing-masing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar